“The Classic Idol”
Ada saat ketika kritikus2 musik menganggap CD2 idola “tak tersentuh.” Mereka tidak ingin mereview ketersediaan dan orientasi musik konsumen, dan tidak banyak yang dibicarakan. Namun, telah ada tanda2 perubahan. Sekarang kita berada dalam suatu usia dimana orang2 harus menjadi “sorry not to be cool” jika mereka masih dinilai mengenai musik idola. PBerkembangnya kualitas musik idola2 memiliki kontribusi terhadap perubahan.
Lagu2 yang dibuat oleh komposer2 muda seperti Kushi, Kenzie, Brave Brothers, Shinsadong Tiger, Jinu (Hitchhiker) tidak diragukan lagi dibuat dengan baik dan tidak ada yang perlu berpaling dari musik yang dibuat dengan baik. CD2 idola apa yang kritikus2 musik berfikir paling bernilai? Kami bertanya pada 10 kritikus2 musik yang aktif dalam bidang2nya untuk memilih 5 CDs, dan berikut daftarnya:
1. Brown Eyed Girls (2009)
2. 2NE1 1st Mini Album (2009)
3. BoA (2002)
4. Taeyang (2008)
5. SHINee (2009)
Saat “Noona Is So Pretty” or “Love Like Oxygen,” SHINee hanya memiliki image dari “idola2 yang disesuaikan untuk para noona.” Setidaknya hingga mereka menyanyikan “Ring Ding Dong.”
Dalam lagu2 mereka sebelumnya dalam line of Chris Brown, lalu musik SHINee sejak akhir 2009 berubah lebih dekat ke arah Li’l John or Ludacris. Dengan gaya musik mereka yang berubah dari gentle R&B pop ke dirty South hiphop beat, SHINee berubah dari asexual boys ke pria yang percaya diri. Khususnya Ring Ding Dong and Jojo adalah lagu2 yang cukup mengesankan untuk dihitung sebagai contoh yang baik dari adaptasi irama African dan house beat 80-an kedalam gaya 21. Ini adalah ilustrasi berbagai referensi yang digunakan Yoo Youngjin and Kenzie.
via; dkpopnews
Indo Trans; yeppopo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar